Kamis, 03 Desember 2009

sungguh sangat jauh dariMu


Semuanya telah kulalui dengan penuh naluri,naluri yang membawa aku kedalam gubuk duri.Beralaskan kenyamanan dalam diri sekalipun iblis mengikuti.Itulah yang membuatku teperangkap dalam jeruji.Jeruji yang didalamnya ada gertak gigi.Tuhan kudengungkan dalam benci.Tuhan kulantunkan dalam iri,sungguh itu membuatku mati tanpa budi.

Lihatlah kematianku dan penyesalanku ada dalam diri,yang menyangkal Tuhannya hanya karena mimpi.



Sungguh jauh aku melangkah
Melangkah ke dalam kegelapan
Sungguh jauh yang sudah kujejaki
Menjejaki dunia yang tak mengijinkan aku kembali

Sungguh jauh aku menghayal
Menghayal sampai menerobos kegelapan yang menggumpal
Sungguh jauh aku mencari
Mencari tangga surga yang tiada pernah ku jumpai

Aku terjerembab dalam kegelapan
Terjerembab dalam kubangan kematian
Kematian yang tidak menghantarkanku ke dalam kehidupan kekal
Tetapi kematian yang menghantarkanku ke dalam penyiksaan yang kekal

Aku mengangap jalanku benar
Sesunguhnya jalanku sesat
Aku menganggap diriku benar
Sesungguhnya diriku nista

Aku telah menjadikan Tuhanku sebagai pendusta
Dan raja pendusta kujadikan sebagai kebenaran yang mulia
Tuhanku menjadikan aku sebagai anakNya
Tetapi raja pendusta kujadikan sebagai bapakku


Adilkah aku?

Tuhan yang menyelamatkan hidupku kutinggalkan
Dan raja segala pendusta yang menyiksa hidupku yaitu iblis ku pertuan


Dan Adilkah Tuhan?

Jika api yang kekal memyiksa diriku selamanya
Karena aku mempertuan raja pendusta yaitu iblis?

~Aman Lumban Gaol~

Tidak ada komentar: