Unlabelled
Penghianat sang mimpi
Menunggumu sampai dunia menemukan kesudahanya
Merupakan penggalan kata yang terucap dan bermakna
Mengejarmu sampai di ujung mimpi yang mengerti dan memahami
Hati yang terpatri dan jiwa yang menanti
kejar teruss,…..
biarpun cuma mimpi..!!!
Mimpi yang tak merasa
Mimpi yang tidak pernah menata
Menata jiwa yang lelah menanti
menanti jiwa yang tertata rapih
meski mimpi tak pernah terasa
meski rasa tak pernah nyata.
Biarkanya marajalela
Hingga lelah yang menyapa
diantara nestapa dunia
diantara tangis dan tawa
Penghianatan yang mendunia
Hingga ketulusan yang terluka
Mampukah ku bertahan disini?
Tanpa merasa sakit lagi
Luka menganga…
Dari dunia yang berkhianat
Atas ketulusan..
Mampukah aku menahan luka
Jika yang lain menabur dusta?
dusta diantara cinta menjadi api
membakar amarah
membunuh mimpi
mengganga membentuk liang kubur
Hingga asapun tak pernah terhibur
Isak tangis tak pernah terganti
Menjadi air pembasuh mimpi
berikan api itu
akan ku sulut
ke dalam mimpimu….
dan mimpimu tak lagi terbunuh
dan mimpimu kembali membara
Sulutkanlah api itu jika itu pintamu
Hujamkanlah mimpi itu jika itu bisamu
Membara dengan kebencian yang di dalamnya ada cinta
biar saja tidak terhibur
toh dirimu akan mendahuluiku
menuju liang mu
dan aku.. akan sangat terhibur
jika itu maumu
biarlah waktu yang memanggilmu
memanggilmu sampai tempat tidurmu
dan aku akan terhibur dalam selimutku….
biar menghujam..
biar membara….
apiku sudah tertantang
siap siap saja kamu aku tendang
Api sudah tertantang?
Ya..api mu tertantang dalam malang
Dan siap siap aja kamu ku penggal….
selimutmu hanya umpatan mu
dan tawamu seakan palsu
biar waktu mendatangiku
setelah singgah di peraduanmu
Tawaku palsu?
Ya… tawaku palsu bagi orang yang kalah beradu
bukan aku yang malang
atau akalku yang terpenggal
hanya guratan nadi yang terpanggang
karna liat kamu punya tampang..!!!
jelas tawamu palsu
gigimu palsumu menjelaskan itu
dan aku tak mau beradu denganmu
biar aku panggil bapakku
dulu
Tampang yang membawa kenyang
Kenyang dalam kebenaran akan penghianatan
para pecundang
dan pengecutlah..
yang sering mengadu
tapi aku takan mengadu padamu
karena kamu hanya tembok berdebu
tak guna lagi suaraku
hanya sisakan asaku
tiada yang mau mengalah
ego
dan ketamakan merayu
Merayu bagaikan pelacur
Yang lain jadi hancur
Ya..karena kamu tidak mengacu padaku
Yang terpacu menggali kalbu
Lagi-lagi hancur….
Padahal akau sudah berjanji
Tak akan melebur
Dengan kamu yang takabur
Ya trimalah kehancuranmu
Karena kekalahan slalu mengikutimu
Karya : Aman, Ari ,Pipi Pego
Tidak ada komentar:
Posting Komentar